Foto: canva.com
Jakarta, Boksman - Angka beli peti kemas atau container bekas memang kian meningkat di pasaran. Namun, ada baiknya, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membelinya.
Meski Anda sedang mencari tempat jual container bekas, Anda tetap perlu mengusahakan untuk mendapatkan container yang masih layak pakai atau cargo worthy. Cargo worthy sendiri merupakan grade container yang menunjukkan kelayakan pakainya. Bahkan container dalam grade ini masih bisa Anda gunakan untuk mengirim barang ke luar negeri, sebab kondisinya masih kuat. Kondisi container bekas yang masih layak pakai ini masih bisa menahan berbagai ancaman cuaca ketika dikirimkan ke luar negeri melalui jalur laut, sehingga barang di dalamnya masih tetap aman. Lalu, apa saja tips memilih container bekas buat Anda yang ingin berbisnis logistik? Simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga: Hitung Muatan Truk Lebih Mudah dan Tips Memaksimalkannya
1. Pastikan Container Bekas Tersebut Cargo Worthy
Sebelum membeli container bekas, seperti yang tadi disebutkan bahwa kondisinya harus “cargo worthy”. Container yang masih dalam “grade cargo worthy” memiliki kondisi yang masih bagus sehingga masih dapat menahan berbagai macam cuaca ataupun hal lain yang mungkin terjadi saat pengiriman barang.
2. Mengetahui Waktu Penggunaannya
Penting untuk Anda ketahui berapa lama container bekas tersebut akan digunakan. Jika berencana menggunakannya untuk penyimpanan beberapa bulan, maka pertimbangkan untuk sewa container saja dibandingkan membelinya.
Container bekas bisa membuat Anda bingung harus diapakan container tersebut. Namun, jika memang container tersebut digunakan berkali-kali, maka sebaiknya belilah container Anda sendiri.
3. Menentukan Kekuatan dari Container
Container yang terbuat dari plastik harganya jauh lebih murah namun kekuatannya tentu tidak begitu baik. Untuk mendapatkan kekuatan terbaik, container berbahan besi, memiliki ketahanan yang paling kuat, namun harganya tentu lebih mahal.
4. Ukuran Container yang Dibutuhkan
Standar ukuran container bekas yang dijual berukuran 20 feet atau 40 feet. Keduanya memiliki lebar 2.4 meter dan tinggi 2.6 meter, namun ukuran 20 feet memiliki panjang 6 meter dan ukuran 40 feet panjangnya adalah 12 meter. Untuk itu, Anda perlu menentukan ukuran container yang dibutuhkan.
5. Cek Biaya Pengiriman Container Bekas
Anda perlu mengetahui jumlah atau besaran biaya untuk ongkos kirim pengiriman container tersebut. Biaya yang dikeluarkan untuk mengirimkan container tidaklah sedikit, apalagi jika jarak Anda dengan penjual yang cukup jauh. Maka, pilihan tempat pembelian container bekas yang paling dekat dengan Anda, ini bisa membuat cost berkurang.
6. Bandingkan Harganya di Banyak Tempat
Dengan melakukan perbandingan harga container bekas, Anda bisa mendapatkan harga terbaik dengan kualitas barang yang oke. Anda juga perlu memastikan apakah penjual reseller atau supplier resmi.
7. Periksa Bagian Luar dan Dalam
Sebelum membeli container bekas, pastikan kondisinya masih 75% - 80%. Kalau bisa, pastikan juga kondisi container baik dari luar dan dalamnya. Namun, jika Anda ternyata menemukan sedikit kerusakan, maka sebenarnya hal tersebut sangat wajar.
Yang perlu diperhatikan adalah apakah kerusakan tersebut masih bisa diperbaiki atau tidak. Apabila container memiliki beberapa lubang kecil, maka Anda bisa menutupnya dengan menggunakan dempul. Namun, jika lubangnya besar, maka carilah container lainnya. Intinya, jika dirasa masih bisa diperbaiki, maka container tersebut layak untuk Anda beli.
Baca Juga: Bagaimana Standar Euro 4 Bagi Truk di Indonesia? Simak Aturan Lengkapnya di Sini
8. Minta Kwitansi Pembelian
Setelah yakin memilih container bekas yang akan dibeli, lakukan pembayaran. Jangan lupa untuk meminta kwitansi bukti pembelian tersebut. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Itulah tadi beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat membeli container bekas. Bagi Anda yang tidak ingin ribet dalam memilih container, maka Anda bisa menggunakan jasa angkutan kontainer Boksman yang terpercaya bisa meningkatkan efisiensi dengan implementasi roundtrip. Yuk, coba sekarang!