Foto: canva.com
Jakarta, Boksman - Saat pengiriman barang menggunakan kontainer, tentunya banyak istilah pengiriman yang mungkin belum Anda ketahui sebagai orang awam. Salah satunya adalah stuffing muatan kontainer yang tentu saja penting dilakukan.
Secara etimologi, stuffing merupakan kondisi saat barang akan dimuat dalam sebuah wadah untuk dikirim. Proses stuffing muatan kontainer dimuat saat peti kemas kosong sudah tiba di dalam gudang, sesuai rencana stuffing harian dan disepakati dengan pengirim barang. Namun, Anda perlu memastikan bahwa kondisinya sudah bersih dan higienitasnya terjamin.
Baca Juga: Ingin Menjalankan Bisnis Truk Trailer? Begini Cara Memulainya!
Tips Stuffing Muatan Kontainer
Ada beberapa barang yang tidak bisa dimuat bersama dalam kontainer. Misalnya saja deterjen dan bahan makanan. Jika terjadi, hal tersebut perlu dikoordinasikan dengan supervisor gudang oleh staff pemuatan. Ada juga beberapa jenis barang yang perlu dimuat dalam reefer container.
Intinya, proses stuffing merupakan proses optimalisasi sebuah kontainer dengan memaksimumkan kapasitas di dalamnya. Nah, ada beberapa jenis stuffing seperti stuffing dalam dan stuffing luar. Stuffing dalam lokasinya berada dalam depo kontainer dan stuffing luar lokasinya berada di luar depo kontainer.
Berikut adalah beberapa kondisi yang perlu Anda perhatikan saat stuffing muatan kontainer:
- Kontainer tidak berlubang
- Kontainer tidak berbau tajam dari muatan sebelumnya
- Pintu kontainer bisa tertutup rapat
- Pastikan kondisi barang dalam keadaan baik
- Pastikan kontainer layak pakai
- Hitung dan pastikan jumlah barang sesuai dengan permintaan
Setelah muatan kontainer dan tersusun rapi informasikan ke krani agar lanjut ke segel pelayaran (Stuffing Dalam).
Baca Juga: Aturan ODOL untuk Truk Angkutan, Sudah Tahu Belum?
Stuffing Plan
Agar tidak terjadi masalah seperti pemborosan atau kargo meluap, maka penting dilakukan stuffing plan sebelum kargo masuk ke dalam kontainer.
Selain dari berat dan ukuran kargo, stuffing plan juga perlu dipertimbangkan beratnya. Penting dicatat bahwa banyak negara yang memiliki batas berat dalam mendapatkan izin untuk jalan, lewat transportasi darat, laut, dan udara. Batas berat ini tidak bisa melebihi batas maksimumnya.
Beban yang berlebih bisa memengaruhi keselamatan pengendara dan kualitas dari pengiriman. Untuk memudahkan, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk stuffing, seperti berikut ini.
1. Peti Karton
Saat berat peti atau karton tidak sama, maka peti yang lebih berat diletakkan dan disusun dari bawah. Bila susunannya seragam maka tumpukan pertama susunlah dari kanan ke kiri, lalu tumpukan kedua dari kiri ke kanan.
2. Muatan Karung Tanpa Palet
Karung disusun pada tumpukan pertamanya dengan baris melintang petikemas dan paling ujungnya membujur. Lalu, pada tumpukan kedua, 2 baris melintang mulai dari atas membujur dan paling ujung susunlah membujur.
3. Muatan Berpalet
Muatan dengan palet perlu diikat dengan karet ban, ikatan baja atau plastik, dan ikat pada palet. Bila peti kemas hanya diisi oleh satu atau dua palet saja, maka letakkan susunan palet di tengah dan dikuatkan posisinya dengan ganjal (Choking) agar muatan palet tak bergoyang.
4. Muatan Barrels atau Drum
Drum atau Barrel harus disusun secara berdiri. Selang satu baris, berilah dunnage. Lalu, pergunakan dunnage dari bagian atas susunan pertama untuk memulai tumpukan kedua. Lalu, untuk mengurangi broken space, maka alas papan digunakan pada urutan ganjal supaya benjolan drum tidak bersentuhan satu sama lain.
5. Muatan Long Length Cargo
Lebih baik gunakan peti kemas jenis flat rack atau open top untuk memudahkan pemuatan atau pembongkaran muatan kontainer. Pasang ganjal pada ujung kontainer supaya mudah dikeluarkan muatannya. Gunakan dunnage agar saling dapat mudah masuk.
Itulah tadi pembahasan tentang teknik stuffing yang perlu Anda ketahui. Jika sudah dipersiapkan sedari awal, maka kegiatan stuffing tentunya akan berjalan lancar sesuai dengan keinginan. Buat Anda yang tidak ingin repot mengatur muatan kontainer, yuk gunakan layanan Boksman!